Potensi Resesi Ekonomi Indonesia 2025 - DeepResearch

 

Resesi ekonomi

Laporan Analisis Potensi Resesi Ekonomi Indonesia 2025

Pandangan Institusi Keuangan: Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan daya tahan yang relatif baik. BPS melaporkan pertumbuhan PDB triwulanan II-2025 sebesar 5,12% yoy

bps.go.id, didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Pemerintah optimistis pertumbuhan tahun 2025 dapat mencapai atau melampaui 4,8%

indonesia.go.id–5,3% (target APBN). Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan 2025 berada di kisaran 4,6–5,4%

bi.go.id, sedangkan IMF dan World Bank memperkirakan sekitar 4,7–4,8%

imf.orgindonesia.go.id. Meski ada risiko perlambatan global (mis. perang dagang AS), BI dan pemerintah menilai ekonomi domestik resilien dan belum menunjukkan tanda-tanda resesi

stocksetup.kontan.co.idindonesia.go.id. BI pun terus menurunkan suku bunga (BI Rate kini 4,75%, September 2025) untuk mendukung pertumbuhan

perbanas.orgbi.go.id. Secara keseluruhan, IMF/Bank Dunia memprediksi pertumbuhan Indonesia ~4,8% dengan inflasi rendah

theinvestor.vnimf.org, sedangkan BPS dan BI melaporkan ekonomi masih tumbuh positif (Q2 5,12%)

bps.go.id dan inflasi stabil sekitar 2–3%

bps.go.idindonesia.go.id.

Indikator Makroekonomi Utama

  • Pertumbuhan PDB: 5,12% (yoy, Q2-2025)   bps.go.id; proyeksi 2025 ≈4,8% (IMF)   imf.org sampai 4,8–5,4% (BI)   bi.go.id.

  • Inflasi (CPI): 2,65% (yoy, Sep 2025)   bps.go.id (2,31% di Agustus   indonesia.go.id), tergolong rendah dalam target 2,5±1%.

  • Suku Bunga BI (7DRR): 4,75% (setelah penurunan Sep 2025)   perbanas.org.

  • Nilai Tukar USD/IDR: Sekitar Rp16.500/USD (September 2025)   perbanas.org, Rupiah relatif stabil.

  • IHSG: ~8.140 poin (penutupan 6 Okt 2025)   databoks.katadata.co.id, setelah menguat 0,27% (6/10/2025) di kisaran level 8.100.

  • Unemployment (TPT): 4,76% (Feb 2025)   bps.go.id.

  • Ketimpangan (Gini): 0,375 (Maret 2025)   antaranews.com, sedikit menurun dari 0,381 (Sept 2024).

Tabel berikut merangkum indikator-indikator di atas:

IndikatorNilai Terkini (2025)Sumber/Proyeksi
Pertumbuhan PDBQ2: +5,12% yoy   bps.go.idForecast: IMF 4,8% (2025)imf.org, WB ~4,7%theinvestor.vn, BI 4,6–5,4%bi.go.id
Inflasi (yoy)+2,65% (Sep 2025)  bps.go.idTarget BI 2,5±1% (2025)
BI Rate (7DRR)4,75% (Sep 2025)   perbanas.orgLangkah akomodatif BI (turun 100 bps sejak Sept 2024)
USD/IDRRp16.550/USD (18 Sep 2025)   perbanas.orgJanuari–Sept 2025: stabil di ~16.500
IHSG (JCI)8.140 (6 Okt 2025)   databoks.katadata.co.idIHSG bergerak di kisaran ~8.000–8.300
Tingkat Pengangguran (TPT)4,76% (Feb 2025)   bps.go.idTren menurun dari 4,82% (Feb 2024)bps.go.id
Rasio Gini0,375 (Mar 2025)   antaranews.comPerkotaan 0,395; pedesaan 0,299 (Mar 2025)antaranews.com

Ketimpangan dan Pengangguran: BPS mencatat rasio Gini 0,375 (Maret 2025)   antaranews.com, turun dari 0,381 (Sept 2024), namun masih menunjukkan kesenjangan relatif tinggi (Gini di kota 0,395 vs pedesaan 0,299    antaranews.com). Tingkat pengangguran terbuka (TPT) 4,76% (Feb 2025)   bps.go.id, berkurang dibanding tahun sebelumnya. Tantangan ketimpangan dan pengangguran masih tetap ada seiring kebijakan penyerapan tenaga kerja di berbagai wilayah.

Sektor Saham Tahan Resesi

Berdasarkan pengalaman historis dan rekomendasi analis pasar, sektor-sektor defensif cenderung lebih tahan banting atau cepat pulih saat resesi. Beberapa sektor unggulan yang sering disebut antara lain:

Sektor SahamContoh EmitenAlasan/Tinjauan Analis
Konsumer PrimerIndofood (ICBP), Mayora (MYOR), MAPIKebutuhan pokok (pangan, F&B) selalu dibeli masyarakat   stocksetup.kontan.co.idrhbtradesmart.co.id; pendapatan relatif stabil saat ekonomi lesu   stocksetup.kontan.co.id.
TelekomunikasiTelkom (TLKM), XL Axiata (EXCL)Layanan telekomunikasi (internet, pulsa) bersifat kebutuhan dasar modern   stocksetup.kontan.co.idrhbtradesmart.co.id; pangsa pasar besar (market leader) mendukung ketahanan.
Perbankan (Big Cap)BRI, BNI, BCABank besar (emiten blue-chip) lebih solid saat krisis; suku bunga rendah mendukung margin; direkomendasikan analisis sebagai opsi defensif   rhbtradesmart.co.idliputan6.com.
KesehatanKalbe Farma (KLBF), Siloam (SILO)Kebutuhan obat-obatan dan layanan medis tetap tinggi saat krisis; permintaan relatif stabil.
Utilitas/EnergiPLN (POWR), Adaro (ADRO), Bukit Asam (PTBA)Produk dasar (listrik, BBM, batu bara) kebal siklus; emiten dividen tinggi tahan tekanan pasar (yield > rata-rata)   rhbtradesmart.co.idliputan6.com.

Analis Investindo Nusantara menyarankan peralihan ke saham defensif di tengah ancaman resesi, terutama sektor konsumer dan telekomunikasi   stocksetup.kontan.co.id. Mandiri Sekuritas dan RHB Tradesmart juga merekomendasikan saham big-cap di sektor perbankan, konsumer primer, telekom, dan utilitas (emiten ber-yield tinggi) sebagai pilihan tahan guncangan   rhbtradesmart.co.idliputan6.com. Misalnya, Telkom (TLKM) dan Indofood (ICBP) sering disebut sebagai emiten defensif karena model bisnisnya yang stabil   stocksetup.kontan.co.idrhbtradesmart.co.id. Sektor kesehatan dan utilitas juga dicermati karena kebutuhan dasar yang tetap ada meski ekonomi menurun.

Kesimpulan: Meskipun risiko perlambatan global meningkat (perang dagang, dolar kuat), ekonomi Indonesia diakui relatif resilien. Tidak ada lembaga resmi yang memproyeksikan kontraksi (resesi) mendadak saat ini – malah diperkirakan tumbuh mendekati 5% di tahun 2025   stocksetup.kontan.co.idindonesia.go.id. Inflasi yang rendah dan BI Rate yang sudah turun adalah ruang gerak untuk mendukung aktivitas ekonomi. Investor sebaiknya tetap fokus pada indikator makro fundamental dan memilih sektor defensif (konsumer, telekom, perbankan, kesehatan, utilitas) yang riwayatnya lebih stabil saat krisis   stocksetup.kontan.co.idrhbtradesmart.co.id.

Sumber: Informasi dan data di atas bersumber dari Bank Indonesia, BPS, IMF/World Bank, Kementerian Keuangan, dan media terkemuka (Kontan, Liputan6), dengan fokus pada sumber resmi dan analis pasar terpercaya   bps.go.idimf.orgbps.go.id   perbanas.org   antaranews.com   stocksetup.kontan.co.id   rhbtradesmart.co.id.



Comments