Kronologi Klaim Penangkapan ‘Bjorka’ oleh Polri (deepresearch)
-
Sep 2022 (hoaks satir): Beredar unggahan di media sosial mengklaim hacker anonim “Bjorka” ditangkap polisi antaranews.com. Polri menegaskan itu hanyalah hoaks satir tanpa sumber resmi antaranews.com. Kasus Bjorka kembali ramai ketika peretasan data besar terjadi pada 2022, sehingga kabar tangkapannya sempat viral meski tidak benar.
-
5 Feb 2025: Polda Metro Jaya menerima laporan bank swasta tentang dugaan peretasan data 4,9 juta nasabah. Laporan itu menyebut akun X (Twitter) @bjorkanesiaaa mengaku telah meretas 4,9 juta data nasabah, dan mengirim pesan ancaman ke akun resmi bank news.detik.com. Kasubdit Siber Polda Metro, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, membenarkan laporan ini: “Akun X … mengklaim sudah melakukan hack kepada 4,9 juta akun database nasabah bank,” ujarnya news.detik.commerdeka.com.
-
11 Feb 2025: Polri mengeluarkan klarifikasi menepis hoaks lain tentang Bjorka. Tribrata News Polri menegaskan kabar retas 4,9 juta data BCA oleh Bjorka adalah tidak benar (EVP BCA membantah) tribratanews.polri.go.id.
-
23 Sept 2025: Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menahan seorang tersangka berinisial WFT (22 th) di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara. Penangkapan ini diumumkan lewat konferensi pers pada 2 Okt 2025 di Jakarta news.detik.commerdeka.com. Menurut AKBP Reonald Simanjuntak (Kasubbid Penmas Polda Metro), WFT ditangkap sebagai “pemilik akun media sosial X… dengan nama akun Bjorka dan @Bjorkanesiaa” news.detik.com. Wakil Direktur Siber Polda Metro, AKBP Fian Yunus, menambahkan penyelidikan terhadap pelaku berlangsung enam bulan sebelum penangkapan news.detik.comnews.detik.com.
-
2–4 Okt 2025: Media meliput penangkapan WFT. Polda Metro mengumumkan bahwa kasus ini berkaitan pemerasan data perbankan (lima juta nasabah) dan akses ilegal data bank swasta news.detik.comnews.detik.com. Namun polisi juga menegaskan status “Bjorka asli” masih diselidiki. Kasubbid Reonald menekankan penyidik “tidak bisa berspekulasi” bahwa WFT adalah Bjorka sejati yang dicari-cari selama ini kumparan.comkumparan.com. Pada 4 Okt 2025, forum-forum online ramai meragukan penangkapan itu setelah akun Instagram milik Bjorka masih aktif membuat unggahan baru yang menyangkal penangkapan tersebut inet.detik.com.
Sosok Tersangka
-
Identitas: Tersangka berinisial WFT, umur 22 tahun, asal Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa (Sulawesi Utara) news.detik.com. Polisi tidak menyebut nama lengkap tersangka.
-
Peran: Menurut Polri, WFT mengaku sebagai “Bjorka” dan tercatat sebagai pemilik akun X (dulu Twitter) @bjorkanesiaa serta akun “Bjorka” lainnya news.detik.com. Dari akun-akun ini ia memamerkan screenshot data nasabah bank swasta dan mengklaim meretas jutaan rekening nasabah merdeka.comnews.detik.com. Kasubdit Penmas Polda Metro, AKBP Reonald Simanjuntak, menyatakan tersangka adalah pemilik akun-akun tersebut news.detik.com.
-
Jejak digital: Wakapolda Siber AKBP Fian Yunus melaporkan WFT aktif di forum gelap (dark web) sejak 2020 dan berganti-ganti alias (misalnya Bjorka, SkyWave, ShinyHunter, Opposite6890) untuk mengaburkan jejak news.detik.commerdeka.com. Saat disita, komputer dan ponsel WFT berisi jejak digital berbagai akun nasabah bank dan transaksi ilegal data, yang menjadi barang bukti penting news.detik.comnews.detik.com. Kasus ini bermula dari laporan sebuah bank tentang pengiriman screenshot akun nasabah dan klaim peretasan 4,9 juta data news.detik.comnews.detik.com. Dari pemeriksaan, WFT mengaku mendapatkan data curian lewat forum gelap lalu menjualnya menggunakan kripto, dengan potensi keuntungan puluhan juta rupiah news.detik.comnews.detik.com.
-
Pernyataan resmi: Polisi telah menetapkan WFT sebagai tersangka dan menjeratnya dengan Pasal UU ITE terkait akses ilegal dan pemerasan data news.detik.comnews.detik.com. Meski begitu, penyidik belum memastikan WFT adalah “Bjorka asli” yang pernah membocorkan data pemerintah dan pribadi pejabat pada 2022–2023. Seperti yang diungkapkan AKBP Reonald, “penyidik tidak bisa berspekulasi” dan jawaban atas pertanyaan itu masih “mungkin” hingga bukti kuat ditemukan kumparan.comkumparan.com.
Aktivitas Akun ‘Bjorka’ Sebelum dan Sesudah Klaim Penangkapan
-
Sebelum penangkapan: Akun X (Twitter) Bjorka/@Bjorkanesiaa aktif memposting data hasil kejahatan siber. Misalnya pada Feb 2025 ia memamerkan tampilan database nasabah sebuah bank swasta dan mengaku berhasil membobol 4,9 juta rekening merdeka.comnews.detik.com. WFT (pemilik akun) juga memanfaatkan media sosial lain (Telegram, Instagram, TikTok, Facebook) untuk menyebarkan ulang data curian sekaligus membangun citra sebagai “Bjorka” merdeka.com. Pola postingnya meliputi ancaman peretasan, penjualan data di forum gelap, serta penyebaran bukti-bukti kebocoran data secara berkala.
-
Sesudah penangkapan (klaim 2 Okt 2025): Setelah kabar penangkapan tersebar, akun Bjorka terlihat masih aktif di media sosial. Detik melaporkan bahwa akun Instagram milik Bjorka terus membuat unggahan story baru yang secara implisit menyangkal penangkapan inet.detik.com. Misalnya, muncul klaim bahwa akun Bjorka kembali membocorkan data instansi (misalnya data Badan Gizi Nasional) padahal tersangka sudah ditangkap inet.detik.com. Hal ini memicu keraguan publik: warganet mempertanyakan “jika Bjorka posting story, lalu siapa yang ditangkap?” inet.detik.cominet.detik.com. Secara keseluruhan, pola posting tampak tidak berubah (masih berupa penyebaran data sensitif), namun keberlanjutan aktivitas di akun resmi Bjorka membuat banyak pihak ragu bahwa tersangka WFT adalah sosok asli di balik nama anonim tersebut inet.detik.comkumparan.com. Hingga kini akun-akun itu belum sepenuhnya terbukti dioperasikan oleh WFT, dan aktivitasnya di media sosial tetap diawasi ketat polisi.
Sumber: Pernyataan resmi Polda Metro Jaya, Detik.com, Merdeka.com, Kumparan, Antara, dan media terpercaya lainnya news.detik.comnews.detik.cominet.detik.com kumparan.com. Semua kutipan di atas diambil dari laporan dan konferensi pers kepolisian yang terkait.

Comments
Post a Comment
Silahkan masukkan komentar anda