Analisis Pasar Bitcoin: Peluang Capai $130.000 dalam 2–3 Minggu/Bulan ke Depan

 

Bitcoin chart

Analisis Teknikal

Bitcoin saat ini berada di kisaran $107–$108 ribu. Indikator moving average jangka pendek dan menengah masih bullish: misalnya EMA 50-hari sekitar $103.000 dan EMA 100-hari sekitar $95.000, keduanya naik dan berada di bawah harga saat ini. Demikian pula SMA 100-hari ($98.500) dan SMA 200-hari ($96.400) juga sedang naik, mengindikasikan tren naik jangka panjang. Dengan alignment MA seperti ini (MA cepat di atas MA lambat), struktur teknikal mendukung kelanjutan kenaikan harga.

Pola harga menunjukkan adanya tekanan bullish yang kuat. Sebagai contoh, beberapa analis mencatat pola bull flag (sumbu panjang ke atas diikuti konsolidasi menurun) yang terbentuk pada grafik harian. Jika Bitcoin berhasil breakout lewat resistensi utama sekitar $109.000–$110.000 dengan volume besar, harga berpotensi mencapai all-time high baru. Pola cup-and-handle juga disebut-sebut sebagai formasi bullish yang terbentuk di kisaran saat ini, yang jika terkonfirmasi dapat mendorong Bitcoin menuju target di atas $130.000. Namun, konsolidasi saat ini (dalam rentang $100–$110K) relatif rendah volumnya, sehingga breakout memerlukan lonjakan volume transaksi untuk terwujud.

Level support dan resistensi utama: Resistance pertama ada di $110K (puncak konsolidasi) dan All-Time High sebelumnya sekitar $112K. Jika menembus, level psikologis $120K–$125K akan diuji. Sebaliknya support kuat berada di $105K (high lokal awal Des 2024) dan $100K sebagai angka bulat psikologis. Di bawahnya, zona $90K–$92K (didukung 200 EMA) menjadi ambang krusial – jika ditembus, skenario bearish lebih mungkin terjadi. Secara singkat, sejauh ini MA besar mendukung tren naik (50 > 100 > 200 sedang naik), namun untuk mencapai $130K dalam hitungan minggu level resistance kuat masih harus dilalui dengan katalis yang tepat.

Analisis Fundamental

Sentimen Pasar

Saat ini sentimen pasar kripto cenderung optimis. Crypto Fear & Greed Index akhir-akhir ini berada di zona “Greed” (sekitar 60–70), menunjukkan ekspektasi bullish dari pelaku pasar. Indeks ini naik tajam sejak awal Juli ke level >70 pada 3-4 Juli lalu. Walaupun demikian, beberapa analis mencatat sentimen hati-hati: data on-chain masih menunjukkan akumulasi oleh “hodler” dan institusi, bukan distribusi panik. Misalnya, indeks penjualan miner Bitcoin berada di titik terendah sejak 2024, menandakan miner cenderung menahan BTC. Aksi jual institusi publik juga relatif rendah, memperkuat sentimen bullish jangka panjang.

Namun, beberapa pengamat opsi kripto memperingatkan hati-hati: platform Derive mencatat hanya 10% peluang Bitcoin menembus $130K sebelum akhir Agustus 2025. Artinya, meski banyak opsi call strike $130K–$135K terbuka (pertanda optimisme pasar institusi), probabilitas realisasi jangka pendek dianggap rendah. Imbal hasil (funding rate) dan dominasi pasar Bitcoin yang tinggi juga mendukung sentimen bullish umum, namun peningkatan volatilitas bisa tiba-tiba terjadi jika terjadi katalis negatif.

Berita Makro & Kebijakan Moneter

Kebijakan The Fed menjadi faktor penting. Per Juli 2025, The Fed cenderung menahan suku bunga tinggi. Pada rapat Juni 2025, Fed mempertahankan suku bunga acuan di 4,25–4,50% dan pasar menilai belum ada pemotongan hingga akhir tahun (probabilitas cut Juli hanya ~5%, Fed hold ~95%). Data ketenagakerjaan AS yang kuat (penurunan tingkat pengangguran) baru-baru ini menurunkan ekspektasi pelonggaran moneter. Posisi Fed semacam ini biasanya melemahkan aset berisiko dalam jangka pendek, karena imbal hasil obligasi meningkat dan dolar menguat. Dengan demikian, breakout Bitcoin menuju $130K akan membutuhkan faktor eksternal pendukung (misalnya data makro lemah) agar The Fed segera melunak.

Sementara itu, tekanan inflasi global mulai mereda, namun belum benar-benar di bawah target. Ekspektasi pemotongan suku bunga masih bergantung pada data inflasi mendatang. Beberapa analis menggarisbawahi bahwa Fed dovish (pelonggaran) akan menjadi katalis untuk reli Bitcoin. Di luar AS, gejolak geopolitik (contohnya ketegangan Perang Dagang atau konflik Timur Tengah) pada paruh pertama 2025 sempat menimbulkan volatilitas; berita gencatan senjata Timur Tengah pada akhir Juni meningkatkan pasar saham dan cryptocurrency secara keseluruhan. Jika situasi global tetap kondusif, tekanan bullish terhadap Bitcoin bisa terus meningkat.

Faktor Industri Kripto

Spot Bitcoin ETF: Aliran dana institusional via ETF Bitcoin masih sangat besar. Dana spot Bitcoin ETF di AS mencatat total inflow ~$14,4 miliar sepanjang 2025 hingga 3 Juli. Dalam periode singkat (2 hari awal Juli), misalnya, spot ETF menerima inflow $602 juta, termasuk $224,5 juta ke BlackRock’s IBIT dan $237,1 juta ke Fidelity’s FBTC. Sejak diluncurkan pada awal 2024, ETF IBIT telah menarik sebagian besar aliran (tahun-ke-tahun mencapai $14,5 miliar). Besarnya AUM ETF Bitcoin (sekarang mendekati $137 miliar) memperlihatkan institusi arus modal besar ke Bitcoin. Kekuatan institusional ini menjadi dukungan fundamental, karena inflow tereset harga yang lebih tinggi.

Regulasi SEC & Kebijakan: Lingkungan regulasi makin mendukung. SEC AS sedang mempertimbangkan penyederhanaan proses listing ETF kripto, bahkan telah menyetujui beberapa produk baru (misalnya ETF Solana berhadiah staking). Di sisi lain, calon peraturan stablecoin (GENIUS Act) dan sikap pemerintah AS yang kripto-ramah (misalnya rencana cadangan strategis Bitcoin ala pemerintah) memberikan kejelasan positif bagi pasar. Dampaknya, ekspektasi bahwa lebih banyak spot ETF (misalnya untuk altcoin besar) dan IPO berbasis kripto akan datang, turut meningkatkan kepercayaan investor. Misalnya, analis Bloomberg James Seyffart memprediksi sebagian besar aplikasi ETF kripto yang ada akan disetujui akhir tahun 2025.

Akumulasi Institusional: Selain ETF, perusahaan publik dan institusi besar juga terus mengakumulasi Bitcoin sebagai aset strategis. Investopedia mencatat sudah ada ~135 perusahaan publik yang memiliki cadangan Bitcoin sebagai aset cadangan. CEO Fundstrat Tom Lee bahkan memperkirakan Bitcoin akan mencapai $150.000–$250.000 di akhir 2025 karena ekspansi likuiditas global dan permintaan institusional. Jadi secara fundamental, gabungan dukungan institusional dan kejelasan regulasi saat ini memberi landasan kuat bagi kenaikan lebih lanjut.

Proyeksi Analis/Institusi

Berbagai analis terkemuka mengeksplorasi target harga Bitcoin dalam jangka dekat hingga akhir 2025. Dalam jangka beberapa minggu-bulan ke depan, prediksi-prediksi teknikal umumnya berada di bawah $130K. Misalnya, analis Bitfinex menilai jika Bitcoin tetap di atas $105K, target kenaikan dapat mencapai $120.000–$125.000 pada Juni 2025. Secara teknikal, peluang touch $115K dalam bullish scenario pertengahan tahun sangat mungkin. Beberapa platform prediksi lain menempatkan puncak harga pada rentang $115K–$137K di bulan Juni hingga awal Juli (Changelly memperkirakan puncak ~$137.189 pada 7 Juni, sementara LongForecast memproyeksikan kisaran $115K–$133K untuk Juni).

Untuk jangka menengah (beberapa bulan), proyeksi semakin besar: Fundstrat Tom Lee menargetkan $150.000 atau lebih pada akhir 2025. Standard Chartered (Geoffrey Kendrick) mengharapkan Bitcoin mencapai $200.000 menjelang akhir 2025. Bahkan beberapa model di akhir siklus memperkirakan harga bisa melampaui $200K (TradingShot memperkirakan puncak Oktober–Desember 2025 dapat mencapai $200K). Investopedia juga mencatat inflow ETF sudah $14,4 miliar di paruh pertama 2025, yang sejalan dengan target-target bullish tersebut. Namun, sebagian besar dari proyeksi ini lebih optimis untuk akhir tahun, bukan untuk 2–3 minggu mendatang.

Kesimpulan: Apakah $130.000 Realistis dalam 2–3 Minggu/Bulan ke Depan?

Secara keseluruhan, target $130.000 dalam 2–3 minggu ke depan tampak sangat agresif mengingat kondisi saat ini. Secara teknikal, Bitcoin baru saja mendekati rekornya dan masih berkonsolidasi di bawah $110K. Analis Bitfinex, misalnya, memperkirakan jalan paling realistis ke $130K adalah melalui kenaikan ke $120–125K terlebih dahulu. Selain itu, meski indikator teknikal bullish (EMA50>100>200 dan pola bullish flag) menunjang kenaikan, faktor resistensi kuat (110–112K) harus ditembus lebih dulu.

Faktor fundamental mendukung momentum naik (arus dana institusi besar, ETF, dan sentimen greedy), tetapi kebijakan moneter masih cenderung berhati-hati (The Fed belum bersedia memangkas suku bunga). Dengan Fed yang kemungkinan belum meredakan kondisi moneter dan ketidakpastian ekonomi global, katalis luar biasa dibutuhkan agar Bitcoin cepat melesat ke $130K. Prospek realistis dalam beberapa minggu ke depan lebih kepada mengejar $115K–$125K terlebih dahulu.

Dalam waktu 2–3 bulan mendatang (hingga akhir Q3 2025), peluangnya meningkat namun tetap menantang. Jika faktor sentimen tetap kuat (mis. inflow ETF lanjutan, berita makro positif) dan Bitcoin menembus $110K dengan stabil, target $130K bisa jadi terkejar menuju akhir kuartal ketiga 2025. Namun, jika resistensi menahan dan The Fed masih sinyal hawkish, kenaikan mungkin melambat dan menunda pencapaian level tersebut.

Kesimpulannya, mencapai $130.000 dalam hitungan minggu tampaknya tidak realistis tanpa katalis besar. Secara bertahap, Bitcoin tetap berada di jalur bullish jangka panjang, namun target $130K kemungkinan perlu waktu lebih lama (beberapa bulan atau bahkan lebih) untuk tercapai. Investor diingatkan agar memantau breakout di atas $110K (konfirmasi pelurusan tren naik) serta berita-berita fundamental (kebijakan Fed, data inflasi, arus ETF) sebagai penentu arah selanjutnya.

Sumber: Analisis ini disusun berdasarkan laporan teknikal dan fundamental terbaru dari pelaku pasar kripto terkemuka (TabTrader, ZebPay, NewsBTC/TradingView), data pasar (Fear & Greed Index, arus ETF), serta pandangan analis profesional dan institusi finansial besar.

Comments