Materi finance, 9 may, day 11



Rangkuman: Siklus Penurunan Suku Bunga The Fed, Resesi, dan Dampaknya ke Pasar

1. Kekuatan Utama: Siklus Ekonomi sebagai Penggerak Kebijakan The Fed

  • Kebijakan The Fed tidak hanya dipengaruhi pengangguran dan inflasi, tetapi terutama siklus ekonomi.

  • Ekspansi ekonomi: The Fed mengetatkan suku bunga untuk mencegah overheating dan menjaga kepercayaan USD.

  • Resesi ekonomi: The Fed melonggarkan suku bunga untuk menghangatkan ekonomi.

2. Dampak Kebijakan Penurunan Suku Bunga ke Aset dan Properti

  • Properti saat resesi:

    • Daya beli menurun, pengangguran meningkat, harga properti turun.

    • Contoh:

      • 1997: Harga properti Asia turun 15%.

      • 2008: Harga properti Asia turun 10%.

  • Properti di lokasi inti tetap tahan banting atau bahkan menguat saat resesi.

    • Contoh: Central Park NY, Hyde Park London, Monas Jakarta.

  • Properti global 2020:

    • Umum turun,

    • Properti inti malah naik 10%; Central Park NY melonjak ke 30.000 USD/m².

  • Saran investasi: Untuk properti biasa, tunggu hingga Q1–Q2 2026.

3. Dampak Penurunan Suku Bunga ke Pasar Saham Global

  • Dua tipe respons pasar negara lain:

    1. Mengikuti jatuhnya pasar saham AS.

      • Negara yang bergantung pada ekspor ke AS ikut terpukul.

      • Tiongkok: ikut jatuh saat AS turun, tapi tidak ikut naik saat AS bangkit.

    2. Menjadi safe haven baru.

      • Modal lari ke negara berkembang Asia yang tumbuh cepat, seperti Malaysia dan Indonesia.

4. Studi Kasus: Siklus Penurunan Suku Bunga 1981–1982

  • Krisis minyak → Resesi global panjang.

  • The Fed turunkan suku bunga dari 20% ke 8,5%.

  • Dampak di pasar saham:

    • Dow Jones turun 25%,

    • S&P 500 turun 23%.

  • Pasar global ikut jatuh: Kanada (-20%), Inggris (-18%), Jepang (-15%).

  • Pola waktu:

    • Pasar saham jatuh lebih dulu sebelum suku bunga mulai dipotong.

    • Pasar rebound lebih awal sebelum suku bunga mencapai dasar.

  • Pelajaran:

    • Krisis ini membangun fondasi kenaikan 1000% di pasar saham AS (1982–2000).

5. Studi Kasus: Siklus Penurunan Suku Bunga 1989–1992 (Savings and Loan Crisis)

  • The Fed turunkan suku bunga bertahap 25 basis poin/bulan.

  • Durasi siklus:

    • 1186 hari (Mei 1989–Nov 1992).

    • Penurunan total: 675 basis poin (9,75% → 3%).

  • Tiga fase pasar saham:

    1. Awal siklus (1989–mid 1990):

      • Ekonomi belum resesi, pasar saham stabil.

    2. Resesi & Perang Teluk (mid 1990–April 1991):

      • Resesi resmi, PDB turun, pasar saham terjun bebas.

    3. Pemulihan (April 1991–Okt 1992):

      • Pasar rebound >50% bahkan sebelum suku bunga berhenti turun.

  • Strategi The Fed:

    • Tidak buru-buru menaikkan suku bunga meski ekonomi sudah pulih, menunggu sinyal pasti dari penurunan pengangguran.


Tabel Perbandingan Siklus Penurunan Suku Bunga

Aspek Siklus 1981–1982 Siklus 1989–1992
Penyebab Awal Krisis minyak Savings & Loan Crisis
Tindakan Fed Turunkan suku bunga drastis Turunkan suku bunga bertahap
Dampak Awal ke Pasar Saham Jatuh tajam Stabil → Lalu jatuh saat resesi
Kapan Pasar Mulai Rebound Sebelum suku bunga mencapai dasar Saat ekonomi mulai pulih
Durasi Siklus ±1,5 tahun ±3,2 tahun
Penurunan Suku Bunga Dari 20% ke 8,5% Dari 9,75% ke 3%
Dampak Jangka Panjang Fondasi kenaikan besar 1982–2000 Pemulihan bertahap 1990-an

Pelajaran Besar

  • Pasar saham selalu mendahului siklus ekonomi aktual.

  • Penurunan suku bunga menandakan adanya masalah fundamental, bukan otomatis sinyal bullish instan.

  • Pemulihan pasar tergantung pada ekspektasi pemulihan ekonomi nyata, bukan sekadar level suku bunga.

  • Properti di lokasi strategis tetap kuat bahkan saat resesi.

  • Negara berkembang bisa menjadi safe haven baru saat modal keluar dari AS.


Lanjutan Rangkuman: Era Penurunan Suku Bunga dan Revolusi Teknologi

6. Pelajaran dari Siklus 1990–1992:

  • Penurunan suku bunga The Fed berlanjut 2 tahun setelah ekonomi mulai pulih.

  • Pasar saham ternyata lebih sensitif terhadap kondisi ekonomi riil (potensi resesi) daripada terhadap ritme kebijakan suku bunga itu sendiri.


7. Awal Dekade Emas: Revolusi Teknologi 1990–2000

  • 1990:

    • Apple mulai memimpin inovasi komputer pribadi.

  • 1993:

    • Browser World Wide Web lahir, mengubah pola hidup manusia secara global.

  • 1994:

    • Amazon berdiri, memicu ledakan e-commerce dunia.

  • 1995:

    • Microsoft meluncurkan Windows 95, membawa teknologi komputer ke arus utama masyarakat.

  • 1998:

    • Google lahir, membuka era pencarian informasi digital.

=> Semua ini membentuk fondasi era internet modern yang melesat pesat hingga sekarang.


8. Bahaya yang Diam-diam Muncul: Gelembung Dotcom

  • Selama booming teknologi 1990-an:

    • Banyak perusahaan baru hanya bermodalkan nama ".com" bisa dengan mudah mengumpulkan dana besar dan IPO.

    • Valuasi melambung tanpa dasar fundamental bisnis yang kuat.

  • Fenomena ini membentuk gelembung besar di sektor teknologi, yang akhirnya meledak di tahun 2000 (Dotcom Bubble Crash).


Kunci Utama dari Bagian Ini

  • Pasar saham: forward-looking → mendahului pemulihan nyata.

  • The Fed: sering melanjutkan stimulus bahkan setelah ekonomi pulih.

  • Teknologi: ledakan inovasi bisa mengubah arah sejarah ekonomi.

  • Euforia pasar: terlalu banyak optimisme tanpa fundamental akan menghasilkan gelembung besar.



  1. Masalah perusahaan Dot-com:

    • Model bisnis tidak jelas.

    • Produk serupa satu sama lain (minim diferensiasi).

    • Ketergantungan besar pada dana investor.

    • Burn rate tinggi (rata-rata >80% pada 1999).

  2. Euforia pasar menjelang tahun 2000:

    • Investor global terbuai oleh optimisme terhadap masa depan internet.

    • Dana besar masuk ke saham teknologi tanpa memperhatikan valuasi atau fundamental perusahaan.

  3. Lonjakan indeks Nasdaq:

    • Dari ~300 poin (1990) menjadi 5.048 poin (Maret 2000), naik lebih dari 15 kali lipat.

    • Dianggap sebagai keajaiban dalam sejarah pasar saham.

  4. Krisis dan kehancuran:

    • Banyak perusahaan kehabisan dana sebelum menghasilkan keuntungan.

    • Gelembung meledak: perusahaan bangkrut, saham runtuh, dan mimpi investor hancur.


  1. Pecahnya gelembung internet:

    • Nasdaq jatuh dari 5.048 ke 1.100 poin dalam 1 tahun (penurunan 80%).

    • Menggambarkan kehancuran besar dalam pasar saham teknologi.

  2. Kerugian masif:

    • Nilai aset miliaran USD hilang seketika.

    • Diibaratkan seperti kembang api yang padam, meninggalkan luka mendalam bagi investor global.

  3. Dampak ekonomi:

    • Tingkat pengangguran mulai naik pada akhir 2000.

    • Menunjukkan tanda-tanda awal resesi.

  4. Respons The Fed:

    • Mulai menurunkan suku bunga pada November 2000.

    • Dari 6,5% menjadi 1,75% dalam 1 tahun (turun 475 basis poin).

    • Tujuannya: mencegah resesi dan memulihkan ekonomi.


  1. Pemulihan pasca-Dot-Com Bubble:

    • AS keluar dari resesi pada November 2001.

    • The Fed mempertahankan suku bunga rendah (1,75%) hingga 2004, menunggu perbaikan signifikan di pasar tenaga kerja.

    • Siklus kenaikan suku bunga baru dimulai setelah pengangguran benar-benar menurun.

  2. Polanya pasar saham:

    • Saham cenderung leading indicator: turun 4 bulan sebelum resesi (Sep 2000) dan naik 4 bulan sebelum pemulihan (Jul 2001).

    • Pasar saham Indonesia juga menunjukkan pola mirip: titik terendah Juli 2001, tren naik berkelanjutan mulai 2022.

  3. Awal mula Krisis Subprime:

    • Kebangkrutan Lehman Brothers (Sep 2008) bukanlah awal krisis, hanya puncaknya.

    • Tanda-tanda krisis sudah muncul sejak 2007:

      • PDB AS turun 0,7% (Q4 2007).

      • Pengangguran mulai naik (Juli 2007) ke 4,7%.

    • The Fed mulai memangkas suku bunga sebagai respons terhadap perlambatan yang terdeteksi lebih awal.


  1. Resesi Resmi Dimulai (2007–2008):

    • AS masuk fase resesi pada November 2007.

    • PDB Q1 2008 turun lagi sebesar 1,5%.

    • The Fed menurunkan suku bunga dari 2,5% ke 1,98% sebagai respons awal.

  2. Puncak Krisis: Kebangkrutan Lehman Brothers (Sep 2008):

    • Lehman Brothers bangkrut, memicu ledakan besar krisis keuangan global.

    • Aset Lehman >600 miliar USD, menciptakan efek kejut sistemik.

  3. Respons The Fed: Pelonggaran Moneter Agresif:

    • Suku bunga turun drastis hingga 0,16%.

    • Tingkat ini dipertahankan sampai Juni 2009, saat ekonomi mulai pulih.

  4. Suku Bunga Rendah Jangka Panjang:

    • Suku bunga 0,16% tetap dipertahankan hingga akhir 2015.

    • Baru dinaikkan setelah pengangguran turun dari 11% ke <5%.

  5. Dampak pada Pasar Saham AS:

    • Melemah sejak pertengahan 2007.

    • Terjun bebas selama krisis: ketiga indeks utama turun >50%.

    • Pasar saham seperti kapal diterpa badai besar saat resesi melanda.


Berikut poin-poin penting dari bagian kelima dan terakhir ini:

  1. Dampak global krisis finansial:

    • Indeks saham internasional terpuruk:

      • Toronto (Kanada) turun 45%.

      • FTSE 100 (Inggris) turun 40%.

      • Pasar saham Indonesia juga jatuh signifikan.

    • Pasar global mengikuti arah Wall Street, menunjukkan ritme yang selaras.

  2. Pola konsisten pasar saham:

    • Pasar selalu bereaksi lebih awal dari fase ekonomi (baik krisis maupun pemulihan).

    • Contoh: Ekonomi AS pulih Juni 2009, tapi pasar saham mulai rebound sejak Maret 2009.



  1. Penurunan suku bunga bukan faktor utama pasar saham:

    • Arah resesi dan pemulihan ekonomi adalah faktor penentu utama arah pasar.

    • The Fed hanya bereaksi terhadap kondisi, bukan pemicu utama perubahan di pasar saham.

  2. Karakter pasar saham: intuitif dan antisipatif:

    • Diibaratkan seperti macan tutul dengan insting tajam.

    • Pasar selalu mencium arah perubahan ekonomi 3–4 bulan lebih awal dari kejadian sebenarnya.

  3. Respons pasar terhadap siklus ekonomi:

    • Pasar jatuh sebelum resesi resmi dimulai.

    • Pasar rebound lebih dulu sebelum pemulihan ekonomi benar-benar terjadi.

    • Penurunan suku bunga hanyalah sinyal, bukan penyebab utama pergerakan.

  4. Refleksi akhir:

    • Pengetahuan historis dan analisis suku bunga memberi pemahaman lebih dalam.

    • Proses belajar ini membuka wawasan layaknya cahaya mercusuar yang menuntun di tengah kabut ketidakpastian ekonomi.

Next

  1. Pemahaman strategis pasca-penurunan suku bunga:

    • Penurunan suku bunga The Fed memberi sinyal penting arah pasar saham dan harga komoditas.

    • Suku bunga diibaratkan kunci emas dalam dunia investasi—membuka peluang kekayaan jika dipahami dan dimanfaatkan dengan benar.

  2. Siklus krisis dan peluang:

    • Saat krisis datang, harga saham jatuh ke titik terendah.

    • Namun, setelahnya akan datang masa pemulihan ekonomi dan peluang profit besar.

  3. Kunci sukses investasi jangka panjang:

    • Keteguhan untuk terus memegang saham unggulan selama masa sulit adalah kunci.

    • Tanpa keberanian dan kesabaran, potensi hasil luar biasa tak akan bisa diraih.


Comments