Day 19, - 20 Mei 2025, financial notes
1. Kondisi Pasar Terkini
-
Pasar bergerak sesuai prediksi sebelumnya, meskipun terjadi fluktuasi jangka pendek.
-
Penurunan tajam terjadi di sektor energi dan sebagian saham lain.
-
Saham perbankan tetap stabil dan menjadi pemimpin dalam rotasi pasar.
2. Kinerja Investasi
-
Saham-saham bank dan energi masih menghasilkan profit >20%.
-
Emas dan Bitcoin menunjukkan stabilitas sebagai aset safe haven.
-
Obligasi pemerintah AS belum menunjukkan keuntungan tetapi sangat potensial.
3. Rekomendasi Investasi
-
Obligasi pemerintah AS direkomendasikan karena berpotensi naik 10–15% dalam waktu singkat.
-
Diversifikasi portofolio sangat penting: saham, emas, obligasi, asuransi, properti, trust, tabungan.
-
Mulai bulan Mei, fokus investasi bergeser dari saham domestik ke instrumen lain karena pengaruh kebijakan The Fed.
4. Dampak Suku Bunga dan Inflasi
-
Suku bunga The Fed memengaruhi:
-
Nilai tukar USD
-
Produk keuangan: tabungan, pinjaman, asuransi
-
-
Tabungan, asuransi, dan obligasi adalah bagian dari investasi dan sangat dipengaruhi oleh suku bunga acuan.
-
Inflasi menggerus nilai uang tunai di masa depan.
5. Strategi Portofolio
-
Penyesuaian portofolio dengan bottoming strategy (beli saat harga rendah).
-
Fokus tetap pada saham perbankan dan energi, dengan pemahaman bahwa tren naik masih berlangsung meski fluktuatif.
-
Diversifikasi bertujuan menciptakan keseimbangan dan stabilitas portofolio.
6. Investasi Obligasi: Pemahaman dan Perhitungan
-
Prinsip investasi obligasi:
-
Imbal hasil tetap
-
Jaminan pokok dana
Rumus Diskonto:
Keterangan:
-
= Present Value (nilai sekarang)
-
= Cash flow per periode (bunga tahunan)
-
= Tingkat diskonto (discount rate / tingkat pengembalian yang diharapkan)
-
= Jumlah periode (tahun)
-
= Nilai nominal (nilai pokok yang diterima saat jatuh tempo)
Contoh Kasus:
Misalkan kamu mempertimbangkan untuk membeli obligasi berikut:
-
Nilai nominal (FV): Rp1.000.000
-
Kupon tahunan (C): 6% dari nilai nominal = Rp60.000
-
Jatuh tempo: 5 tahun ()
-
Tingkat diskonto yang diharapkan: 8% per tahun ()
Langkah Perhitungan:
Bagian 1 – Nilai sekarang dari aliran bunga tahunan:
Bagian 2 – Nilai sekarang dari pokok obligasi:
Hasil Akhir:
Kesimpulan:
Jika kamu membayar lebih dari Rp920.145 untuk obligasi ini, maka secara riil kamu mengalami kerugian relatif terhadap tingkat pengembalian 8%. Harga pasar harus disesuaikan dengan nilai sekarang agar tetap fair dan kompetitif dibandingkan investasi alternatif seperti saham dengan dividen tinggi.
Nilai wajar obligasi tergantung pada tingkat diskonto (r), bukan hanya bunga tetap.
7. Risiko Investasi Tetap
-
Produk tetap (deposito, asuransi, obligasi) rentan terhadap:
-
Inflasi
-
Likuiditas rendah
-
Ketidaksesuaian dengan kebutuhan dana mendadak
-
-
Contoh kerugian jika obligasi dibeli dengan harga terlalu tinggi dibanding nilai sekarangnya.
8. Keunggulan Pasar Sekunder Obligasi AS (TLT & TMF)
-
Likuiditas tinggi dan bisa diperjualbelikan bebas.
-
Strategi mirip saham: bisa jual beli berdasarkan harga pasar.
-
Cocok digunakan seperti Warren Buffett: simpan dana sementara menunggu peluang beli saham bagus saat pasar jatuh.
9. Kesimpulan dan Prinsip Umum
-
Pilih investasi berdasarkan:
-
Ekspektasi pribadi
-
Kebutuhan likuiditas
-
Kondisi pasar makro
-
-
Fokus bukan pada hasil jangka pendek, tapi strategi jangka panjang dan kestabilan.
-
Produk seperti obligasi dan deposito bukan untuk profit tinggi, tapi menjaga nilai dana dari inflasi.
Comments
Post a Comment
Silahkan masukkan komentar anda